Cara menghitung perbandingan – Halo sobat Inspirilo, di postingan sebelumnya telah dibahas tentang cara menghitung persen. Adapun di postingan kali ini juga akan kembali membahas perihal penerapan ilmu Matematika. Terutama yang paling sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih spesifiknya, di sini akan membahas perihal cara menghitung perbandingan.
Perbandingan yang dimaksud tentu bukan perbandingan yang lain-lain. Melainkan yaitu perbandingan matematika.
Konsep ilmu perbandingan ini erat juga kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tapi apa bergotong-royong definisi atau pengertian perbandingan itu sendiri? Oke, mari kita bahas.
Pengertian Perbandingan Matematika
Secara harfiah perbandingan sanggup juga diartikan sebagai selisih atau perbedaan dari dua hal ataupun lebih dengan pola kesamaan tertentu.
Dikutip dari halaman wikibooks.org, pengertian perbandingan dalam ilmu matematika yaitu membandingkan dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis dan dinyatakan dengan cara yang sederhana.
Paham, kan maksudnya?
Pada penerapannya, sobat sanggup membandingkan hal satu dengan hal lainnya. Misal dalam sebuah seminar, dibandingkan antara jumlah penerima pria dengan jumlah penerima perempuan. Berapa selisihnya, dan berapa pula rasio perbandingan keduanya. Semuanya sanggup diketahui dengan konsep ilmu perbandingan matematika yang sederhana ini.
Simbol Perbandingan
Adapun dalam penulisan perbandingan itu sendiri memakai symbol atau tanda titik dua (:) atau juga sanggup memakai tanda garis miring (/).
Untuk memudahkan pemahaman, mari kita simak teladan penerapan konsep perbandingan sederhana berikut ini.
Misal ada seorang juru ketik di suatu sekolah, katakanlah namanya Pak Bejo. Beliau membutuhkan waktu 1 Jam untuk sanggup menuntaskan ketikan sebanyak 2000 kata.
Dalam teladan masalah di atas, kita sanggup buat model perbandingannya yaitu 1 Jam : 2000 kata. Bisa disederhanakan menjadi 1:2000 atau 1/2000.
Dengan mengetahui nilai perbandingannya, kita juga sanggup menghitung secara pasti. Menghitung perihal berapa kata yang sanggup dihasilkan Pak Bejo dalam waktu 3 jam atau 4 jam, misalkan.
Itu salah satu contoh. Pada prakteknya, ada berbagai kemungkinan dan penerapan konsep ilmu perbandingan ini dalam banyak teladan kasus.
Jenis-jenis Perbandingan
Secara umum, perbandingan matematika sederhana ini sanggup dibagi menjadi 2 jenis. Yaitu perbandingan senilai (Seharga) dan Perbandingan berbalik nilai (berbalik harga).
InsyaAllah kedua jenis perbandingan tersebut akan dibahas secara tuntas di sini. Disertai juga bermacam-macam variasi teladan soal perbandingan dan metode cara menghitung perbandingan dengan mudah.
Untuk itu, tanpa perlu berlama-lama mari kita simak klarifikasi berikut.
#1. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai dapat diartikan sebagai perbandingan dengan dua unsur besaran yang mempunyai nilai yang sama (senilai) atau berbanding lurus. Secara sederhananya bila nilai satu unsur membesar, maka unsur lainnya juga akan ikut membesar / naik nilainya.
Salah satu teladan sederhananya yaitu perihal juru ketik di atas tadi. Semakin usang waktu yang ia habiskan, itu artinya akan semakin banyak goresan pena atau ketikan yang dihasilkan.
Supaya lebih paham, mari kita eksklusif saja masuk ke teladan soal dan pembahasan mengenai perbandingan senilai ini.
Cara menghitung perbandingan senilai
Penerapannya dalam konsep matematika, kita sanggup memakai rumus perbandingan senilai di bawah ini untuk memudahkan perhitungan.
Rumus Perbandingan Senilai
Berikut yaitu rumus yang biasa digunakan dalam menghitung perbangingan senilai. Dibuat dengan bentuk pecahan. Cara pengoprasiannya yaitu dengan cara kali silang antar masing-masing pembilang dan penyebutnya.
Contoh soal Perbandingan senilai
Untuk memudahkan pemahaman, mari kita eksklusif saja berlatih dengan teladan soal perbandingan berbalik nilai di bawah ini. Lengkap dengan pembahasannya.
#1. Conto Soal 1 dan pembahasan
Andi berencana membeli buku tulis sebanyak 1 lusin dengan harga Rp. 48.000. Namun ketika hendak membayar, ternyata uang Andi hanya cukup untuk membeli 6 buku tulis.
Jadi berapakah jumlah uang Andi?
Diketahui: 1 lusin: 12 buku => Rp. 48.000,00
Ditanyakan: Harga 6 buku?
Jawab:
Logika perbandingan senilai : berbanding lurus. Jika jumlah buku yang dibeli berkurang, maka harga yang dibayarkan pun juga kan berkurang. Maka:
12 buku => 48.000
6 buku => x
Mari kita masukkan ke rumus perbandingan senilai
Jadi, uang Andi yang dibayarkan untuk membeli 6 buku yaitu sebesar Rp. 24000 (dua puluh empat ribu rupiah)
Atau untuk cara mudah, kita tidak perlu memakai rumus di atas. Karena akan berurusan dengan angka yang besar. Cukup lakukan cara berikut.
Harga 12 buku = Rp. 48.000, maka tinggal cari saja harga satuan bukunya dengan cara
1 buku = Rp. 48.000/12
1 buku = Rp. 4.000 (harga satu buku)
Untuk mengetahui harga 6 buku tentu akan simpel sekali. Tinggal kalikan 6 buku dengan harga satuan
Harga 6 buku = 6x 4.000
Harga 6 buku = Rp. 24.000
Jadi harga 6 buku yang dibayarkan Andi yaitu sebesar Rp. 24.000
#2. Contoh Soal 2 dan pembahasan
Sebuah bus menempuh jarak sejauh 150 km. Dan menghabiskan materi bakar sebanyak 20 liter.
Jika bus tersebut hendak menempuh jarak sejauh 400 km, berapa literkah materi bakar yang diperlukan?
Jawab:
150 km => 20 liter
450 km => x
Logika perbandingan senilai : Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin banyak juga materi bakar yang dibutuhkan (berbanding lurus).
Mari kita masukkan ke rumus perbandingan senilai
Jadi bus tersebut membutuhkan sebanyak 60 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 450 km
#3. Contoh Soal 3 dan pembahasan
Sebuah perusahan konveksi tas sanggup menghasilkan 150 tas ransel dalam waktu 6 hari. Berapa taskah yang sanggup dihasilkan perusahaan konveksi tersebut dalam waktu 21 hari?
Jawab:
150 tas => 6 hari
x tas => 21 hari
Maka:
Jadi dalam 21 hari, perusahaan konveksi tersebut sanggup menghasilkan sebanyak 525 tas ransel.
#2. Perbandingan Berbalik Nilai
Jenis perbandingan matematika yang kedua yaitu perbandingan berbalik nilai.
Secara konsep dan penerapan, perbandingan berbalik nilai yaitu kebalikan dari perbandingan senilai yang dijelaskan di atas. Artinya perbandingan jenis ini memuat dua unsur besaran yang sejenis. Namun ketika satu unsur satu mengalami kenaikan maka unsur lainnya justru akan turun nilainya. Sering juga disebut dengan istilah berbanding terbalik.
Contoh yang paling akrab dengan kehidupan kita yaitu perihal kecepatan sepeda motor dan waktu tempuh dalam jarak tertentu. Semakin tinggi kecepatan motornya, maka semakin singkat waktu tempuhnya. Semakin lambat / kecil kecepatan motor, maka semakin usang pula waktu tempuhnya.
Itu salah satu teladan perbandingan berbalik nilai. Ada berbagai teladan yang sanggup kita jadikan pembelajaran.
Cara menghitung perbandingan berbalik nilai
Penerapannya dalam ilmu matematika, berlaku rumus perbandingan berbalik nilai menyerupai di bawah ini.
Rumus Perbandingan Berbalik Nilai
Berikut yaitu rumus yang biasa digunakan dalam menghitung perbangingan berbalik nilai. Dibuat dengan bentuk pecahan. Cara pengoprasiannya yaitu dengan cara kali silang antar masing-masing pembilang dan penyebutnya.
Contoh Soal Perbandingan Berbalik Nilai
Untuk memudahkan pemahaman, mari kita eksklusif saja berlatih dengan teladan soal perbandingan berbalik nilai di bawah ini. Lengkap dengan pembahasannya.
#1. Contoh Soal 1 dan Pembahasan:
Untuk proyek pembangunan sebuah rumah, dibutuhkan sebanyak 25 orang pekerja (tukang). Dengan waktu pengerjaan yaitu selama 16 hari. Namun sebab beberapa alasan, tukang yang sanggup ikut bekerja hanya sebanyak 20 orang.
Berapa lamakah pembangunan rumah sanggup selesai?
Jawab:
25 orang tukang = 20 orang tukang
16 hari kerja = x hari kerja
Mari kita masukkan data di atas ke dalam rumus
Jadi, dengan jumlah tukang sebanyak 20 orang, pengerjaan proyek sanggup tamat dalam waktu 20 hari. 4 hari lebih lambat dengan jikalau dikerjakan 25 orang.
#2. Contoh Soal 2 dan Pembahasan:
Pak Bejo mengendarai kendaraan beroda empat dari Jakarta menuju Madiun selama 15 jam. Dengan rata-rata kecepatan yaitu 60 km/jam. Karena ada deadline yang harus dikejar, Pak Bejo menginginkan hingga di Madiun 5 jam lebih cepat. Maka berapakah kecepatan kendaraan beroda empat rata-rata yang harus didapat?
Jawab:
Pak Bejo menginginkan hingga 5 jam lebih cepat. Itu artinya, harus ditempuh dalam 10 jam. Hasil dari 15 jam – 5 jam. Mari kita masukkan ke rumus
15 jam = 10 jam
60 km/jam = x km/jam
Maka
gambar 2.2
Jadi semoga Pak Bejo sanggup hingga 5 jam lebih cepat, maka kecepatan rata-rata yang harus dicapai yaitu 90 km/jam.
#3. Contoh Soal 3 dan Pembahasan:
Di sebuah toko burung, terdapat 120 ekor burung siap jual. 120 ekor burung tersebut biasa menghabiskan pakan yang ada selama waktu 250 hari.
Jika burung di toko tersebut sebanyak 20 ekor, berapa harikah pakan burung akan habis?
Pembahasan:
Sisa burung = 120 –200 = 100 ekor burung
250 hari => 120 burung
x hari => 100 burung
gambar 2.3
Jadi, stok pakan burung tersebut akan habis dalam 300 hari lagi (10 bulan).
Penutup
Baik, itulah mungkin pembahasan mengenai cara menghitung perbandingan senilai dan berbalik nilai.
Pada intinya, perbandingan senilai itu berpatokan pada konsep logika berbanding lurus. Semakin besar nilai suatu unsur, maka unsur lainnya juga akan ikut membesar. Pun jikalau satu unsur mengecil, maka unsur lainnya juga akan mengecil.
Sebaliknya dengan perbandingan berbalik nilai. Konsep logika yang digunakan yaitu berbanding terbalik. Artinya semakin kecil unsur yang satu, maka unsur lainnya akan mengalami kenaikan nilai (membesar). Dan sebaliknya.
Cukup sekian saja barangkali pembahasan perihal cara menghitung perbandingan ini. Semoga sanggup dipahami dan dan sanggup menambah pengetahuan sobat pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih.
Salam.